Ads Right Header

Buy template blogger

Makna Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama

Materi pelajaran PKN kelas 7 Semester ganjil, membahas bab mengenai "Makna Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama". Untuk lebih memahaminya, kita bahas terlebih dahulu mengenai Latar Belakang dan Hakikat Proklamasi Kemerdekaan.

Bahawasannya, Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan hasil perjuangan yang gigih para pejuang dan pendiri Negara (founding father) . Selanjutnya kita berkewajiban untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, sehingga meningkatkan kualitas pemahaman kita akan makna Proklamasi Kemerdekaan itu sendiri dan makna hidup berbangsa dan bernegara yang bebas dari belenggu penjajahan.

Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan

Dalam Pembukaan UUD 1945 disebutkan, “Bahwa Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, penjajahan di atas bumi harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Dari bunyi Pembukaan UUD 1945 tersebut sangat jelas bahwa penjajahan memiliki sifat tidak berkemanusiaan dan perikeadilan.

Penjajah tidak lagi menghargai kemanusiaan bangsa terjajah. Ketidakadilan pasti akan dilakukan. Hal itu sangat jelas seperti tulisan E.F.E. Douwes Dekker dalam Buku Permata Terbenam yang berjudul Kolonialisme Menguasai, yang menyebutkan bahwa penjajahan harus mengabdi kepada keserakahan. Untuk dapat memenuhi keserakahan dengan cara yang paling mudah dan murah, rakyat yang terjajah harus dibiarkan lemah, baik lahir maupun batin.

Rakyat benar-benar menderita akibat penjajahan. Penderitaan terjadi dalam berbagai bidang.
a. Secara politik dan hukum, rakyat tidak memiliki kekuasaan apa-apa, bahkan para raja di Indonesia pada masa lalu pun dikuasai dan diadu domba oleh penjajah. Ingat, politik devide et impera yang diterapkan penjajah. Segala aturan hukum dibuat oleh penjajah dengan hukum kolonialnya.
b. Secara ekonomi, rakyat miskin dan sulit hidup karena uang dan hasil bumi yang ada di Indonesia sebagian besar dibelanjakan dan dibawa ke negara penjajah.
c. Secara sosial budaya, rakyat menjadi penduduk nomor dua yang harus tunduk pada penjajah.
d. Secara pendidikan, hak mendapatkan pendidikan agar lebih pandai sangat terbatas. Akibatnya, penduduk Indonesia tetap bodoh dan terbelakang.
e. Secara fisik, rakyat sangat tersiksa dengan banyaknya kerja paksa, seperti Rodi pada saat Belanda dan Romusha pada saat Jepang.

Berbagai penderitan di atas dialami bangsa Indonesia selama 350 tahun dalam penjajahan Belanda dan 3,5 tahun dalam penjajahan Jepang. Berapa generasi bangsa Indonesia menderita akibat penjajahan?
Mengingat penderitaan dan pengalaman dari negara lain maka bangsa Indonesia berjuang untuk merdeka. Melalui tahapan perlawanan fisik (Perang Diponegoro, Perang Paderi, dan sebagainya), Kebangkitan Nasional, dan Sumpah Pemuda, tercapailah puncak perjuangan bangsa Indonesia, yaitu Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945.


Latar belakang adanya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diawali dengan dijatuhkannya bom atom oleh tentara Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945 di kota Hiroshima dan pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki Jepang.
Hal ini menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu yang diketuai oleh Amerika Serikat. Pada saat itulah kesempatan dipergunakan sebaik-baiknya oleh para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia terlepas dari belenggu penjajahan Jepang.

Namun dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan pendapat diantara para pejuang. Pejuang golongan muda yang antara lain terdiri dari Sukarni, Adam Malik, Kusnaini, Syahrir, Soedarsono, Soepono, Chaerul Saleh menghendaki kemerdekaan secepat mungkin, dan pejuang golongan tua yang antara lain Soekarno dan Hatta tidak ingin terburu-buru karena mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan dengan proklamasi kemerdekaan saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, serta dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Kemudian pertemuanpun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Zyunbi Linkai dalam bahasa Jepang). Para pejuang golongan muda tidak menyetujui rapat itu, dan menganggap PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan dari pemberian Jepang. Pada saat itu para pejuang golongan muda kehilangan kesabaran kemudian mereka menculik Soekarno dan Hatta serta membawanya ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok.

Tujuan penculikan adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Mereka meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang serta siap menanggung risikonya. Sementara itu di Jakarta, golongan muda yang diwakili Wikana, dan golongan tua yang diwakili Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka langsung menuju ke rumah Laksamana Maeda di Oranye Nassau Boulevard (sekarang menjadi Jl. Imam Bonjol No. 1 gedung museum perumusan teks proklamasi) yang diperkirakan aman dari Jepang. Sekitar 15 pemuda berkumpul di sana antara lain B.M. Diah, Bakri, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, Chaerul Saleh, untuk menegaskan bahwa pemerintah Jepang tidak campur tangan tentang proklamasi. Para pejuang muda menuntut Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan melalui radio, disusul pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga menolak rencana PPKI untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus 1945.

Di kediaman Laksamana Maeda (Jl. Imam Bonjol No.1) para pejuang kemerdekaan melakukan rapat semalam suntuk untuk mempersiapkan teks Proklamasi. Dalam rapat tersebut dihasilkanlah konsep naskah Proklamasi dan telah disepakati konsep Soekarnolah yang diterima, kemudian disalin dan diketik oleh Sayuti Melik, dan pagi harinya tanggal 17 Agustus 1945 berhubung alasan keamanan pembacaan teks Proklamasi dilakukan di rumah kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (sekarang menjadi Jalan Proklamasi No. 1). Tepat pada jam 10 pagi waktu Indonesia bagian barat hari Jum’at Legi, Soekarno yang didampingi Moh Hatta membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Itulah gambaran singkat mengenai latar belakang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya, kita akan membahas mengenai Hakikat Proklamasi Kemerdekaan.

-----------------------------------------------
Pengayaan Materi
Previous article
Next article

1 Komentar


  1. YUK ! GABUNG BERSAMA KOMUNITAS VIPBandarQ
    Semua Bisa Anda Dapatkan di VIPBandarQ
    Kami Menyediakan Promo dan Bonus Menarik Untuk Anda Semua

    8 GAMES DALAM 1 USER ID
    BANDARQ | ADUQ | DOMINO99 | POKER | BANDAR POKER | CAPSA SUSUN | SAKONG | BANDAR66

    BIG & HOT PROMO !
    - Bonus Rollingan 0,3 % -
    - Bonus Referral Up To 15 % -

    Manjakan Diri Anda Dengan Fasilitas Termewah :
    - Pelayanan Customer Service yang Ramah dan Professional serta Siap Membantu 24 Jam
    - Proses Deposit dan Withdraw Super Cepat
    - 100 % Fair Play (Player vs Player , No Robot)
    - Withdraw Tanpa Batas

    Di Support 5 Bank Terbesar dan Ternama
    • BCA
    • MANDIRI
    • BNI
    • BRI
    • DANAMON

    CONTACT US :
    BBM : 55AB0E6C
    Line : vvipbandarq
    WhatsApp : +6285327913041
    Skype : VIP Bandar Q
    Instagram : vipbandarq9
    Twitter : VIP_bandarQ


    Your Number #1 BandarQ Online Indonesia

    LINK ALTERNATIF :
    - vipbandarq.biz
    - vipbandarq.org
    - vipbandarqq.net

    BalasHapus

Ads Post 1

Ads Post 2

Ads Post 3

Ads Post 4